Dengan kopi yang kugenggam, aku berbincang dengan angan, hingga malam terlupakan
Sederhana
SEDERHANA Aku ingin mencintaimu sederhana,Seperti menyanyikan lagu kebangsaan di sekolah dasar duluTidak perlu dengan suara merdu, hanya dengan suara lantang yang sederhanaAku ingin mencintaimu sederhana,Seperti caraku belajar menulis di bangku…
Malam Ini
Malam ini Dengan secangkir kopi yang sudah kau meneguknya tadiImaji pun berdiri, mengantri untuk membuahkan puisi Tentang waktu yang terus melajuBahwa ia tak bisa menungguTentang cinta yang pergi dan belum…
Antara
ANTARA Mahasiswa masa kiniSeharusnya bermoral lebih tinggiBukannya malah menjadi si tinggi hatiDan sibuk mengejar kursi berapi tanpa henti Mahasiswa masa kini berbedaBerbeda dengan orang zaman dulu kalaOrang-orang yang penuh realitaDan…
Sakit Hati
Sakit hati Kelut-melut merapah benang kusutMenapak jejak pintu dalam tebalnya kabutAwalnya lapang kian terasa terdekap bisuNamun siapa sangka diriku lugu mampu mendobrak dinding yang busuk Kubangun istana megah untuk kau…
Bulan Sabit Pengantar Pejammu
Bulan Sabit Pengantar Pejammu Aku merajut helai per helai,derajat yang kau nantikan di sisiku nantiYang disumpahi saksi berupa doa-doa abadiYang disahkan pemuka agama tinggi. Derai hujan, derit putar kemudi sejalan…
Merindukan Kopi Susu
Merindukan Kopi Susu tentangmu, manis.suatu yang tak lepas dari lara dan suka citahitam dan putih yang berbaurmunculkan dasar kelam darimu. lalu kau mengalir, bebas ke arah lepasmenemui sendu-sendu barumeneriaki dari…
Ibu
Ibu manakala langit senja meronta indahnyaseorang lelaki yang bingung menerkalalu rindu itu mulai berserakan bagaikupu-kupu yang kehilangan sayapsemangat yang meredupberiringan dengan nabastala yang meremangia menitip kata tiada makna pada Serayu…
Jerat Temaram
JERAT TEMARAM Datangnya meraup ruang antara mata dan hasratLalu, keliman jelaga melamatkan ketukan di pintu sebatas sekat. Rindu-gelisah tak surut di ruas plafonRiuh dimonopoli penghuni dinding yang berebut laron. Detak…