You are currently viewing Peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan asesmen menulis permulaan di SD penyelenggaraan pendidikan inklusif

Peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan asesmen menulis permulaan di SD penyelenggaraan pendidikan inklusif

Sekolah inklusi memiliki tujuan yaitu untuk menghindari diskriminasi dari siswa reguler. Selain itu sekolah inklusi bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sosial kepada siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus dimana mereka saling berteman. Walau begitu, tidak semua sekolah atau siswa yang mampu beradaptasi dengan siswa berkebutuhan khusus. Untuk itulah guru mempunyai peran penting dalam memberikan pengertian kepada anak bahwa anak atau siswa berkebutuhan khusus itu harus dibimbing dan ditemani, bukan diasingkan atau dikucilkan. Anak berkebutuhan khusus ialah anak yang terlihat berbeda dari anak-anak yg lainnya dakam beberapa dimensi seperti mental, fisik, sosial, emosional, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan sensoriknya.
Pelaksanaan sekolah inklusi salah satunya ialah . Asesmen ialah kegiatan evaluasi untuk mengumpulkan informasi yang akan diginakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran kepada siswa berkebutuhan khusus. Jika sekolah tidak asesmen, kemungkinan siswa mendapatkan program pembelajaran tidak akan sesuai dengan kebutuhannya. Setelah melihat hasil asesmen, sekolah menindaklanjuti siswa dengan cara mempertimbangkan dan merencanakan program pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus.

Untuk melakukan kegiatan asesmen,guru harus mempersiapkan terlebih dahulu alat yang digunakan untuk mengasesmen peserta didiknya. Alat yang digunakan dalam asesmen disebut instrumen asesmen. Instrumen asesmen adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk mengungkap kondisi subjek yang akan diases atau dinilai.Kenyataan yang ditemukan di sekolah bahwa tidak semua guru menggunakan instrumen asesmen untuk mengasesmen keterampilan menulis permulaan pada peserta didik. Guru cenderung melakukan kegiatan observasi dan mengambil sampel tulisan untuk mengetahui potensi dan hambatan peserta didiknya. Hal tersebut dikarenakan insrumen asesmen menulis permulaan yang ada di sekolah belum memiliki petunjuk penggunaan, petunjuk penskoran dan petunjuk penilaian yang belum jelas, susunan kisi-kisi dan butir instrumen yang belum sesuai serta teori yang digunakan belum jelas sumber referensinya sehingga guru masih kebingungan dalam menggunakan instrumen asesmen menulis permulaan tersebut.

Karya: Siti Najma Solihah

Judul: Peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan asesmen menulis permulaan di SD penyelenggaraan pendidikan inklusif

Asal: H.2010929 Universitas Djuanda Bogor

wisatakopi
Author: wisatakopi

This Post Has 2 Comments

  1. Zarejestruj sie

    Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.

Leave a Reply